Hati--hati,Gejala DBD Tak Lagi Demam Tinggi
MENTERI Kesehatan RI Prof Nila F Moeloek mengimbau masyarakat agar waspada dengan gejala demam berdarah dengue (DBD) yang kini sulit diprediksi. Karena banyak pasien meninggal dunia akibat penyakit ini, tanpa disertai gejala awal demam tinggi.
Menurutnya, virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini sering bermutasi dan menyebar ke bagian organ dalam manusia. Bahkan, bahayanya tidak menimbulkan gejala karakterisitik yang mudah dikenali seperti dulu.
"Kita harus mengenali betul gejala-gejala klimis dari DBD. Seperti dulu kita tahu, kalau pasien demam lima hari gak turun dokter bisa dideteksi ini DBD atau thypus," terangnya saat ditemui usai melantik pejabat eselon 1 di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).
Bahkan saat ini, tambah Menkes Nila, pasien DBD lebih sering tidak menunjukkan gejala karakteristik, seperti demam di atas 38 derajat, pucat, muncul bintik merah di kulit, hingga tubuh nyeri sebagai tanda awal akibat penyebaran virus vektor itu.
"Sekarang pasien lebih sering tidak menunjukkan gejala klinis maupun karakteristik. Tapi tahu-tahu trombosit menurun dan kalau tidak cepat ditolong, dapat menyebabkan kegagalan organ dan meninggal dunia," tegasnya.
Mengingat kini, sudah ada 11 kabupaten/kota di Indonesia berstatus kejadian luar biasa (KLB) akibat banyaknya pasien DBD meninggal dunia. Antara lain yaitu:
1. Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2. Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
3. Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
4. Kota Denpasar, Provinsi Bali.
5. Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
6. Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
7. Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
8. Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
9. Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
10. Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
11. Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Menurutnya, virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini sering bermutasi dan menyebar ke bagian organ dalam manusia. Bahkan, bahayanya tidak menimbulkan gejala karakterisitik yang mudah dikenali seperti dulu.
"Kita harus mengenali betul gejala-gejala klimis dari DBD. Seperti dulu kita tahu, kalau pasien demam lima hari gak turun dokter bisa dideteksi ini DBD atau thypus," terangnya saat ditemui usai melantik pejabat eselon 1 di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).
Bahkan saat ini, tambah Menkes Nila, pasien DBD lebih sering tidak menunjukkan gejala karakteristik, seperti demam di atas 38 derajat, pucat, muncul bintik merah di kulit, hingga tubuh nyeri sebagai tanda awal akibat penyebaran virus vektor itu.
"Sekarang pasien lebih sering tidak menunjukkan gejala klinis maupun karakteristik. Tapi tahu-tahu trombosit menurun dan kalau tidak cepat ditolong, dapat menyebabkan kegagalan organ dan meninggal dunia," tegasnya.
Mengingat kini, sudah ada 11 kabupaten/kota di Indonesia berstatus kejadian luar biasa (KLB) akibat banyaknya pasien DBD meninggal dunia. Antara lain yaitu:
1. Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2. Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
3. Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
4. Kota Denpasar, Provinsi Bali.
5. Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
6. Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
7. Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
8. Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
9. Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.
10. Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
11. Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
0 Response to "Hati--hati,Gejala DBD Tak Lagi Demam Tinggi"
Posting Komentar