Cahaya Putih di Planet Ceres Diduga Fenomena Cryovolcanoes

 
NASA menemukan cahaya putih di bagian kawah planet asing bernama Ceres. Ilmuwan menduga munculnya cahaya putih itu mengindikasikan kandungan es atau fenomena yang dinamakan Cryovolcanoes.
Cryovolcanoes dijelaskan sebagai fenomena gunung api yang mengeluarkan material uap atau air, amonia, metana, dan bukan merupakan lava. Setelah terjadinya letusan, cryovolcanoes berubah menjadi material padat ketika terpapar di suhu yang sangat rendah.
Fenomena Cryovolcanoes umumnya muncul pada planet atau Bulan yang bersuhu rendah. Cryovolcanoes pertama kali muncul di Bulan Triton atau satelit alami milik Neptunus pada 1989 oleh pesawat antariksa Voyager 2.
Dugaan yang tidak kalah kuatnya ialah terdapat kandungan es atau garam pada area kawah planet Ceres. Dilansir Dailymail, Jumat (24/7/2015), ilmuwan badan antariksa asal Amerika Serikat, Chris Russell mengungkapkan bahwa temuan cahaya putih tersebut mengindikasikan kandungan es pada planet tersebut.
Penampakan cahaya putih itu diduga akibat kandungan es atau garam yang terpantul oleh matahari. Cahaya putih ini kabarnya terlihat beberapa kali dalam sehari. Munculnya cahaya tersebut dipercaya memberikan informasi mengenai keadaan atmosfer di planet tersebut.
Ditemukannya objek misterius tersebut berawal dari tangkapan kamera pesawat luar angkasa Dawn milik NASA. Dawn mengorbit planet Ceres sejak Maret dan menemukan titik bercahaya pada permukaan Ceres.
Belum diketahui asal-usul cahaya putih tersebut. Ilmuwan masih mencari tahu dan berusaha membuktikan dugaan, apakah cahaya tersebut terbuat dari es, garam, atau kandungan material lain.
Cahaya putih yang tampak seperti kabut ini terlihat di atas kawah bernama Occator. Cahaya tersebut mencakup setengah dari seluruh kawah dan menyebar hingga bagian tepi kawah.
Saat ini pesawat luar angkasa Dawn dengan teknologi inframerah spektrometer belum dapat mempelajari dengan detail cahaya putih yang terlihat di kawah planet Ceres. Dawn menemukan bahwa Ceres memiliki ukuran yang lebih kecil dari perkiraan, yang membuatnya kesulitan meneliti lebih mendalam asal-usul bercak putih tersebut.

Share this post