4 Mitos Hidrasi pada Ibu Hamil
Setiap harinya, sebagian besar orang memperoleh cukup cairan melalui minum air. Seperti minum setelah makan. Akan tetapi, rasa haus tidak selalu dapat dijadikan patokan mengenai kondisi hidrasi, khususnya pada anak dan paruh baya.
Tanda yang lebih akurat yakni, warna air seni. Untuk sebagian besar orang sehat, air seni berwarna jernih atau terang mengisyaratkan cukup hidrasi. Sementara, warna kuning gelap atau oranye biasanya mengisyaratkan dehidrasi. Buang air kecil yang jarang dan volume air seni yang rendah juga dapat mengisyaratkan hidrasi yang tidak memadai.
Minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya hidrasi berdampak terhadap timbulnya korban dari dehidrasi yang terus meningkat. Terlebih menyebar luasnya mitos-mitos terkait hidrasi yang telah salah diartikan. Oleh sebab itu, DR. dr. Sudung O. Pardede, SpA (K), Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Prof. DR. dr. Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH dan DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) merilis buku yang berjudul “Fakta dan Mitos Hidrasi”.
Tujuan dirilisnya buku itu adalah agar masyarakat luas terhindar dari pemahaman yang salah atau kurang tepat akan pengetahuan hidrasi.
Dalam buku tersebut, dituliskan bahwa mitos yang banyak terjadi seperti:
Mitos #1. Minum air es ketika hamil, bayi akan lebih besar.
Namun faktanya adalah bayi yang lahir besar berhubungan dengan genetik dan penyakit yang dimiliki ibu, nutrisi, kehamilan lebih bulan (post matur) dan lain-lain.
Tidak ada hubungannya antara minum air es dengan berat badan lahir bayi, namun minumlah air yang benar-benar matang untuk kesehatan bayi.
Mitos #2. Minum air kelapa hijau ketika hamil, bayi yang lahir akan botak atau kulit bayi putih.
Namun faktanya yakni, bayi yang lahir mengalami kebotakan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetik, obat-obatan, nutrisi, hormonal dan lain-lain.
Warna kulit bayi yang lahir dipengaruhi oleh faktor genetik. Tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan minum air kelapa hijau dengan kebotakan dan warna kulit bayi
Mitos #3. Air rumput fatima memudahkan persalinan.
Rumput fatimah mengandung bahan (oksitosika) yang dapat meningkatkan kontraksi rahim sehingga memudahkan persalinan, namun harus berhati-hati delam penggunaannya karena dapat mengakibatkan kontraksi yang berlebihan. Kontraksi rahim berlebihan dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin.
Mitos #4. Minum minyak kelapa ketika hamil memudahkan persalinan.
Perlu diketahui, persalinan dipengaruhi kekuatan ibu, besar panggul dan besar bayi yang proporsional dengan ukuran panggul. Minyak kelapa yang diminum akan dicerna dalam usus dan dikeluarkan melalui anus. Hingga saat ini tidak ditemukan bukti adanya kaitan antara minyak kelapa dengan kemudahan persalinan.
Tanda yang lebih akurat yakni, warna air seni. Untuk sebagian besar orang sehat, air seni berwarna jernih atau terang mengisyaratkan cukup hidrasi. Sementara, warna kuning gelap atau oranye biasanya mengisyaratkan dehidrasi. Buang air kecil yang jarang dan volume air seni yang rendah juga dapat mengisyaratkan hidrasi yang tidak memadai.
Minimnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya hidrasi berdampak terhadap timbulnya korban dari dehidrasi yang terus meningkat. Terlebih menyebar luasnya mitos-mitos terkait hidrasi yang telah salah diartikan. Oleh sebab itu, DR. dr. Sudung O. Pardede, SpA (K), Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Prof. DR. dr. Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH dan DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG (K) merilis buku yang berjudul “Fakta dan Mitos Hidrasi”.
Tujuan dirilisnya buku itu adalah agar masyarakat luas terhindar dari pemahaman yang salah atau kurang tepat akan pengetahuan hidrasi.
Dalam buku tersebut, dituliskan bahwa mitos yang banyak terjadi seperti:
Mitos #1. Minum air es ketika hamil, bayi akan lebih besar.
Namun faktanya adalah bayi yang lahir besar berhubungan dengan genetik dan penyakit yang dimiliki ibu, nutrisi, kehamilan lebih bulan (post matur) dan lain-lain.
Tidak ada hubungannya antara minum air es dengan berat badan lahir bayi, namun minumlah air yang benar-benar matang untuk kesehatan bayi.
Mitos #2. Minum air kelapa hijau ketika hamil, bayi yang lahir akan botak atau kulit bayi putih.
Namun faktanya yakni, bayi yang lahir mengalami kebotakan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk genetik, obat-obatan, nutrisi, hormonal dan lain-lain.
Warna kulit bayi yang lahir dipengaruhi oleh faktor genetik. Tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan minum air kelapa hijau dengan kebotakan dan warna kulit bayi
Mitos #3. Air rumput fatima memudahkan persalinan.
Rumput fatimah mengandung bahan (oksitosika) yang dapat meningkatkan kontraksi rahim sehingga memudahkan persalinan, namun harus berhati-hati delam penggunaannya karena dapat mengakibatkan kontraksi yang berlebihan. Kontraksi rahim berlebihan dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin.
Mitos #4. Minum minyak kelapa ketika hamil memudahkan persalinan.
Perlu diketahui, persalinan dipengaruhi kekuatan ibu, besar panggul dan besar bayi yang proporsional dengan ukuran panggul. Minyak kelapa yang diminum akan dicerna dalam usus dan dikeluarkan melalui anus. Hingga saat ini tidak ditemukan bukti adanya kaitan antara minyak kelapa dengan kemudahan persalinan.
0 Response to "4 Mitos Hidrasi pada Ibu Hamil"
Posting Komentar