Cek Denyut Jantung Saat Berlari
Olahraga memang menyehatkan bagi tubuh, termasuk jantung. Akan tetapi, jika memiliki masalah jantung, olahraga yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Sayangnya, masalah kesehatan jantung sering kali tak diketahui, karena tidak menimbulkan gejala dan tidak pernah cek kesehatan.
Ahli jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Dinesh Nair menceritakan, kerap menemui pasien yang mengalami serangan jantung saat olahraga, seperti marathon. Tanpa pernah periksa kesehatan jantung, ternyata sudah ada penyumbatan di pembuluh darahnya.
Yomi Wardhana dari komunitas lari Indo Runners juga menceritakan, saat usia 35 tahun dirinya baru menyadari memiliki masalah katup jantung bocor. Agar bisa tetap berlari dan menjaga kesehatan jantung, Yomi menggunakan alat monitor denyut jantung (heart rate monitor) dalam bentuk jam tangan.
"Heart rate monitor itu penting. Ibaratnya jantung kita ditaruh di luar, kita bisa monitor terus. Rumusnya adalah 220 dikurangi usia. Misalnya, usia saya 45. Kalau 45 dikurangi 220, jadi 175," jelas Yomi.
Dengan begitu, saat berlari Yomi tak boleh melebihi angka detak jantung 175 per menit yang muncul di jam tangannya. "Kalau saya lihat sudah 160 (per menit) saya mulai pelan-pelan," kata Yomi.
Dengan menggunakan monitor denyut jantung, pelari bisa mengetahui kondisi jantungnya saat berlari. Selain itu, Yomi menyarankan agar berlari tidak langsung dilakukan jarak jauh bagi yang baru menekuni olahraga lari.
Ahli jantung dari Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Dinesh Nair menceritakan, kerap menemui pasien yang mengalami serangan jantung saat olahraga, seperti marathon. Tanpa pernah periksa kesehatan jantung, ternyata sudah ada penyumbatan di pembuluh darahnya.
Yomi Wardhana dari komunitas lari Indo Runners juga menceritakan, saat usia 35 tahun dirinya baru menyadari memiliki masalah katup jantung bocor. Agar bisa tetap berlari dan menjaga kesehatan jantung, Yomi menggunakan alat monitor denyut jantung (heart rate monitor) dalam bentuk jam tangan.
"Heart rate monitor itu penting. Ibaratnya jantung kita ditaruh di luar, kita bisa monitor terus. Rumusnya adalah 220 dikurangi usia. Misalnya, usia saya 45. Kalau 45 dikurangi 220, jadi 175," jelas Yomi.
Dengan begitu, saat berlari Yomi tak boleh melebihi angka detak jantung 175 per menit yang muncul di jam tangannya. "Kalau saya lihat sudah 160 (per menit) saya mulai pelan-pelan," kata Yomi.
Dengan menggunakan monitor denyut jantung, pelari bisa mengetahui kondisi jantungnya saat berlari. Selain itu, Yomi menyarankan agar berlari tidak langsung dilakukan jarak jauh bagi yang baru menekuni olahraga lari.
Mulailah secara bertahap, misalnya lari 5 km terlebih dahulu, baru kemudian mengikuti marathon. Jangan lupa melakukan pemanasan dan cek denyut jantung sebelum berlari. Sebaiknya, juga cek kesehatan jantung secara rutin saat berusia di atas 40 tahun.
0 Response to "Cek Denyut Jantung Saat Berlari"
Posting Komentar